Sebuah cerita tentang seorang tukang pijat yang sudah tua renta dan miskin berjalan menuju rumah seorang langganan pijatnya. Sepanjang jalan ia mengingat kata-kata istrinya yang sedang sakit dirumah yaitu ia ingin naik haji, hampir setiap saat istrinya berkata seperti itu. Si tukang pijat selalu mengingat kata-kata itu dan selalu bersedih. Setelah beberapa lama berjalan sampailah ia dirumah itu. Si tukang pijat itu langsung masuk rumah dan mengetuk pintu. Seorang pembantu membukakan pintu, dan ia masuk.
Ia pun memulai memijat, langganannya itu sangat sering memanggilnya untuk pijat. Hampir setiap hari si pelanggan memanggilnya. 2 jam berlalu, ia selesai memijat dan ia langsung pulang.
Seminggu kemudian, si pelanggan itu memanggilnya lagi. Sesampainya di rumah itu, si pelanggan berkata kepadanya, “pak, tahun ini saya akan naik haji. Saya ingin bapak ikut dengan saya”, “maaf pak, saya tidak bisa meninggalkan istri saya pak. Bukan maksud saya menolak”, “kalau begitu istri bapak ikut juga berangkat”, “alhamdulillah pak…terima kasih ya allah…”
Dari cerita ini kita dapat petik maknanya yaitu jangan berhenti berharap.